Archive for Desember 17, 2009

Serangan jantung

Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu pada orang dewasa di Amerika. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat:

  • 1,5 juta orang mengalami serangan jantung.
  • 478000 orang meninggal karena penyakit jantung koroner.
  • 407000 orang mengalami operasi peralihan.
  • 300000 orang menjalani angioplasti.

Penyakit jantung, stroke, dan penyakit periferal arterial merupakan penyakit yang mematikan. Di seluruh dunia, jumlah penderita penyakit ini terus bertambah. Ketiga kategori penyakit ini tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat yang banyak dilakukan seiring dengan berubahnya pola hidup.

Faktor-faktor pemicu serangan jantung ialah Rokok, mengonsumsi makanan berkolestrol tinggi, kurang gerak, malas berolahraga, stres, dan kurang istirahat.

//

Pengenalan Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu “pengatur irama”. Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang ditransmisikan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya di teruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek – kira-kira 0,4 detik – yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem syaraf yang disebut sistem syaraf otonom, yang bekerja diluar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi-kontraksi otot jantung beirama yang disebut denyut jantung.

Ponsel akan Diberi Label Bahaya Seperti Rokok

San Francisco – Beberapa studi menilai radiasi ponsel amat berbahaya bagi kesehatan manusia. Pemerintah kota San Francisco, Amerika Serikat pun berencana menempel label peringatan berapa level radiasi di seluruh ponsel yang beredar di sana.

Jika terlaksana, label tersebut kemungkinan bakal dipasang di kemasan ponsel, layaknya label pada bungkus rokok. Pengguna ponsel direkomendasikan memakai headset untuk menghindari paparan radiasi.

Proposal inisiatif itu diajukan Komisi Kebijakan Lingkungan dan telah meraih dukungan Walikota San Fransisco Gavin Newsom. Jika terlaksana, bukan tak mungkin peraturan akan makin ketat, misalnya vendor ponsel dilarang promosi di lingkungan sekolah terkait bahaya radiasi pada anak-anak.

Menurut komisi itu, beberapa studi ilmiah membuktikan radiasi ponsel dalam jangka panjang dapat menyebabkan tumor otak. Selain itu, pria yang rutin membawa ponsel di saku celana berisiko mengalami penurunan produksi sperma.

“Walikota Newsom percaya label radiasi di ponsel adalah upaya pengamanan konsumen. Dia yakin langkah ini akan membuat San Francisco jadi pemimpin di Amerika dalam mempromosikan label di ponsel,” tukas juru bicara walikota seperti dilansir Sfexaminer dan dikutip detikINET, Kamis (17/12/2009).

Tak hanya di San Francisco, wilayah Maine juga tengah menggodok inisiatif serupa. Lembaga legislatif Maine mempertimbangkan peraturan label di ponsel yang memperingatkan agar anak dan ibu hamil menjauhi ponsel.

Sebenarnya, masih terdapat perdebatan apakah benar radiasi ponsel benar-benar membahayakan kesehatan. Sebuah studi terbaru di Denmark mengklaim, ponsel terbukti tidak menyebabkan kanker otak.